MAKALAH
PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM
(Pembaharuan di India dan Pakistan)
(Gerakan Mujahidin, Sekolah Deoband, serta
Sayyid A. Khan dan Gerakan Alighar)
Di
susun oleh :
1. Rozali
(11210164)
2. Siti Habibah (11210176)
Dosen
Pembimbing:
Amrullah,
S.Si. M.Pd.I
FAKULTAS
TARBIYAH
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN
FATAH
PALEMBANG
2013
KATA PENGANTAR
ÉOó¡Î0
«!$#
Ç`»uH÷q§9$#
ÉOÏm§9$#
Alhamdulillah
puji syukur senantiasa kita pannjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat yang banyak sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah yang
sederhana tersebut.
Shalawat dan salam selalu kita
curahkan kepada baginda Muhammad SAW, yang tekah mengajarkan kepada kita umat
manusia Etika-etika keislaman seperti mana yang kita rasakan ini, yang selalu
kita harapkan syafaatnya di yaumul kiamah nantinya, amin.
Kami selaku pemakalah ingin
mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen yang telah memberikan bimbingan
dorongan arahan nasehat yang baik berguna bagi kami dan kelancaran makalah yang
sederhana ini, kemudian kepada teman-teman juga kami sampaikan terimakasi atas
sumbangan moril pendapatnya yang dapat melengkapi makalah ini sehingga nantinya
menjadi panduan kita bersama.
Kami selaku makalah mengucapkan
permohonan maaf jikalau dalam penulisan atau tutur kata penulisan tidak sesuai
dengan kebenarannya kami mintak maaf, sekiranya kami manusia yang tak luput
dari hilaf dan dosa.
Kepada para pembaca harapan kami
menerima kritikan yang membangun agar nantinya pada giliranya kami dapat
memperbaiki makalah yang kami selesaikan pada saat ini, kemudian kritikan yang
demikian kami harapkan guna memperbaiki makalah agar menjadi lebih baik dan
sempurna. Terimakasih
Palembang, april 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
v Kata
Pengantar………………………………………………………i
v Daftar
Isi……………………………………………………………..ii
v Pembahasan …………………………………………………………1
A.
Latar Belakang Pembaharuan
Di India atau Pakistan
B.
Gerakan Mujahidin
C.
Sekolah Deoband
D.
Sayid Ahmad Khan
E.
Gerakan Alighar
v Kesimpulan ………………………………………………………….17
v Daftar
Pustaka……………………………………………………….18
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG TIMBULNYA PEMBAHARUAN
ISLAM DI INDIA ATAU PAKISTAN.
Perkembangan kesadaran keagamaan
umat Islam di dunia tidak bisa dilepaskan dari munculnya gerakan pembaruan
pemikiran sejak abad ke-19 lalu. Dimana gerakan pembaharuan ini
dilatarbelakangi oleh kemunduran dunia Islam pada abad ke 10, kemudian
tenggelam berabad-abad lamanya. Faktor yang menjadi penyebab utama kemunduran
dunia Islam adalah mundurnya spirit yang menimpa kaum muslimin yang ditampilkan
dalam bentuk khurafat, umat Islam tidak lagi menggunakan pikirannya
sebagaimana para pemikir-pemikir sebelumnya melakukan ijtihad, untuk menggali
sumber yang asli kepada Al-Qur’an dan Hadist Nabi, praktek bermazhab dan
bid’ah telah subur. Setelah berabad-abad lamanya masa kemunduran islam, muncullah
gerakan pemikiran yang dikumandangkan oleh pelopor-pelopor pembaharuan.
Istilah gerakan yang disebut
pembaharuan ini memberi arah dan perspektif keagamaan yang relatif berbeda dari
pusat-pusat peradaban Islam di Timur Tengah. Diantara beberapa negara
yang melakukan gerakan pembaharuan adalah India dan Pakistan. Dimana keduanya
memiliki keterkaitan sejarah, bahkan merupakan satu kesatuan dalam sejarahnya.
Negara ini termasuk negara yang besar, luas daerahnya maupun kebudayaan dan
peradabannya, akhirnya menjadi suram dan bahkan hancur dengan kedatangan
orang-orang kulit putih.
Antara lain yang menjadi latar
belakang pembaharuan Islam di India atau Pakistan:
a) Ajaran Islam sudah bercampur baur
dengan paham dan praktek keagamaan dari Persia, Hindu atau Animisme.
b) Pintu ijtihad tertutup.
c) Kemajuan kebudayaan dan peradaban Barat telah
dapat dirasakan oleh orang-orang India, baik orang Hindu maupun kaum Muslimin,
namun orang Hindu-lah yang banyak menyerap peradaban Barat, sehingga orang
Hindu lebih maju dari orang Islam dan lebih banyak dapat bekerja di Kantor
Inggris.
d) Kesemenah-menahan Pemerintahan
Inggris.
e) Kekacauan Kepemimpinan Munghal dan
para Amirnya.
f) Terjadinya keributan antara Islam
dan Hindu.
Tokoh-tokoh Pembaharuan di India
atau Pakistan beserta ajarannya:
a.
Abdul Azis (1746-1823)
Salah seorang murid Waliyullah yang
meneruskan perjuangannya ialah Abdul Aziz, lahir di Delhi pada tahun 1746 M,
dan wafat pada tahun 1823 M. Dalam usaha untuk mengangkat harkat orang-orang
Islam itulah maka Abdul Aziz berusaha dengan pokok-pokok pikirannya :
Kemunduran umat Islam itu disebabkan
masuknya ajaran Persia dan animisme yang membaur dengan ajaran Islam. Oleh
sebab itu ajaran Islam dalam hal ini Tauhid harus dititik beratkan pada :
1. Pintu ijtihad harus selalu terbuka
2. Roh wali tidak mempunyai kekuatan
dan tidak dapat menolong orang dari kesulitan dan kesengsaraan.
3. Sunnah yang dapat diterima hanyalah
sunnah Nabi dan yang timbul di zaman Khulafaurrasyidin.
Untuk kemajuan umat islam mendatang,
maka kaum muslimin hars belajar dan pandai berbahasa Inggris.
b.
Sayid Ahmad Syahid (1786-1831)
Salah seorang dari murid Syah Abdul
Aziz, yang kemudian berpengaruh dalam gerakan melaksanakan ajaran-ajaran Imam
Waliyullah adalah Sayid Ahmad Syahid yang terkenal juga dengan nama Sayid Ahmad
Barelvi. Ia lahir pada tahun 1786 di Rae Bareli, suatu tempat yang terletak
dekat Locnow. Pendidikannya khusus dalam bidang agama dimulai dari kota
kelahirannya, kemudian melanjutkan ke Delhi, dan di sinilah ia menjadi salah
seorang murid Abdul Aziz.
Usaha pemurnian dan pembersihan
dalam Tauhid diarahkan kepada:
1. Menyembah kepada Allah dilakukan
secara langsung, bukan dengan perantara dan tanpa upacara yang
berlebih-lebihan.
2. Kepada semua makhluk tidak boleh disifatkan
dengan sifat Tuhan, Malaikat, Roh wali dan lain-lain sama lemahnya dengan
manusia ia tidak dapat memberikan pertolongan dalam mengatasi segala kesulitan.
3. Kebiasaan membaca tahlil dan
menghiasi kuburan adalah bid’ah yang menyesatkan yang harus dijauhi, sedangkan
sunnah yang diterima hanyalah sunnah Nabi dan sunnah Khulafaurrasyidin.
c.
Sayid Ahmad Khan (1817-1898)
Sayid Ahmad Khan lahir pada tahun
1817 Masehi keturunan dari Rasulullah Muhammad SAW, dari pihak Husein. Neneknya
adalah seorang pembesar istana di zaman Alamghir II (1754-1759). Pendidikan
yang ia tempuh melalui pendidikan tradisional dalam pengetahuan agama dan
disamping bahasa Arab ia juga belajar bahasa
Menurut pemikiran Sayid Ahmad Khan
kemajuan ummat Islam bukan cara memusuhi Inggris dan bekerja sama dengan Hindu,
tetapi harus dekat dengan orang-orang Inggris, karena kamajuan Islam tidak
terlepas dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Sedangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern banyak dihasilkan oleh orang-orang Inggris.
Penafsiran dan interpretasi yang
diberikannya terhadap ajaran-ajaran Islam lebih dapat diterima oleh golongan
terpelajar (Islam) dibandi dari hasil penafsiran yang lama atau sebelumnya.
Pada tahun 1859, tenaga dan
pikirannya dicurahkan untuk meningkatkan kehidupan umat di bidang intelektual,
politik dan ekonomi melalui pendidikan. Sarana ini efektif untuk mengubah sikap
mental masyarakat. Karena perannya ini, Ahmad Khan melihat bahwa umat Islam
India mundur karena mereka tidak mengikuti perkembangan zaman. Peradaban klasik
telah hilang dan celah timbul peradaban baru di Barat. Dasar peradaban baru ini
adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Inilah yang menjadi sebab utama bagi
kemajuan dan kekuatan orang Barat.
Kendati Ahmad Khan sendiri dididik
dalam sekolah tradisional, ide-ide pendidikan yang dilontarkannya bercorak
modern, yaitu berupa sekolah-sekolah atau perguruan tinggi yang mengajarkan
sains tanpa melupakan pengajaran agama dan institusi-institusi lainnya. Begitu
besar perhatian Ahmad Khan di bidang pendidikan ini sehingga Baljon, seorang
Prancis menyebutnya sebagai pembaharu pendidikan dan peletak dasar modernisme
Islam di India. Penafsiran dan interpretasi yang diberikannya terhadap
ajaran-ajaran Islam lebih dapat diterima oleh golongan terpelajar (Islam)
dibandi dari hasil penafsiran yang lama atau sebelumnya.
Pemikirannya dalam keagamaan itu
antara lain :
1. Perkawinan menganut asas monogami,
poligami bertentangan dengan semangat Islam dan hal ini tidak akan diizinkan
kecuali dalam keadaan memaksa.
2. Islam dengan tegas melarang
perbudakan, termasuk perbudakan dari tawanan perang, meskipun syariat
memperkanankannya.
3. Bank Modern, transaksi perdagangan,
pinjaman serta perdagangan internasional yang meliputi ekonomi modern, meskipun
semua itu mencakup pembayaran bunga, tidaklah dianggap riba, karena hal itu
tidak bertentangan dengan hukum Al-Qur’an.
4. Hukum potong tangan yang didasarkan
pada Al-Qur’an dan Sunnah bagi pencuri, lemparan batu serta cambukan 100 kali
bagi pezina hanya sesuai dengan masyarakat primitif yang kekurangan tempat
penjara atau tidak mempunyai penjara.
5. Jihad itu dilarang kecuali dalam
keadaan memaksa untuk mempertahankan diri.
d. Syeh
Ahmad Sirhindi
Ia lahir pada awal pemerintahan Raja
Akbar. Pendidikannya lewat pengajian-pengajian dari orang-orang sholeh yang ada
pada masanya seperti syekh baqi billah. Dan ia satu-satunya ulama yang tampil
menghadapi kekuasaan penjajahan mongol. Di samping itu ia berjuang keras
menentang segala bentuk kemunkaran, ia juga berupaya:
1. Membersihkan tasawuf dari hal-hal
yang menyesatkan dan mengembalikan pada tasawuf yang benar.
2. Mengikis taqlid buta dan tradisi
jahiliyah dan melalui system pembaitan. Beliau menggerakkan mereka untuk
kembali kepada syariat islam.
e.
Imam Waliyullah
Beliau adalah kutb Al-din anak dari
seorang ulama yang disegani dan sangat menguasai dalam bidang keagamaan, maka
diberi gelar waliyullah sedangkan nama yang diberikan orang tuanya adalah
Abdurrahman.
Menurut beliau kemunduran umat islam
disebabkan 4 faktor:
1. Ditukarnya system kekhalifahan
dengan system kerajaan absolute
2. Bercampurnya ajaran islam dengan
adat istiadat yang bertentangan dengan ajaran islam
3. Terjadinya perpecahan di kalangan
umat islam sendiri
4. Adanya taqlid kepada
penafsiran-penafsiran yang dibuat berabad-abad sebelumnya.
Pada masa dekade ini, muncullah para
pembaharuan Islam yang akan menjadi langkah awal umat Islam, dalam kedudukan di
bawah Raja Inggris.
v Pembaharuan Islam kemudian di motori
oleh dua kelompok:
Reformis Ulama dan kaum Modernis:
1. Reformis Ulama
Pembaharuan yang diakukan oleh syekh
Waliyullah adalah pemurnian akidah. Menurutnya Islam mengalami kemunduran
karena Aqidah umat Islam telah terkontaminasi oleh ajaran-ajaran Hinduisme
sehingga pemurnian Aqidak umat Islam sangat diperlukan. Ajaran Waliyullah
tentang teologi dialektis, sebagai gerakan pemurnian Aqidah terangkum dalam
kitab Hujjah Balighah dan pembaharuan
yang lain, adalah penolakan taklid dan mengajarkan semangat ijtihad.
Gerakan ijtihad ini diyakini oleh
Taufik Adnan Amal sebagai basis kokoh pada periode pra-Modern, untuk
perkembangan gerakan pembaharuan selanjutnya, di India. Di samping itu, ia
menerjemahkan Al-Qur’an kedalam bahasa Persia meskipun waktu itu dianggap tabu
dengantujuan agar bisa dipahami oleh seluruh umat islam di India.
Estafet gerakan pembaharuan
selanjutnya diwarisi oleh putranya, Abdul Aziz (1746-1823), tetapi idenya yang
sangat adalah ide politiknya tentang Negara India, menurutnya Inddia bukan lagi
Darul Islam, melainkan Darul hard karena telah jatuh ketangan
kafir. Umat Islam jika dihadapkan pada terminology Darul Hard,harus
mengambil dua sikap: meninggalkan Darul Hard (Hijrah) atau memerangi Darul
Hard.
Penerus Abdul Aziz, Syid Ahmad
Barlewi (1786-1831), mengambil sikap yang kedua. Ia sangat terpengaruh dengan
ide ini yang akhirnya mengubah gerakan pembaharuan menjadi gerakan Jihad yang
diberi nama Mujahidin. Gerakan mujahidin berusaha mengembalikan daerah-daerah
yuang telah melepaskan diri menjadi kerajaan kecil seperti suku sikh, bahkan
orang-orang sikh pernah menguasai daerah muslim selama seabad, (18-19) seiring
dengan melemahnya kerajaan Mughal,kearah inilah peperangan pertama kali
diarahkan. Akan tetapi karena pasukan Mujahidin lemah akhirnya pasukan islam
kalah dan Sayid Ahmad Barlewi tewas pada tahun 1831, meskipun dalam pertempuran
sebelumnya pasukan Mujahidin menang, di Akori,sampai berhasil menguasai
Pesyawar (Afganistan) sekarang. Setelah peristiwa itu Sahid Ahmad Barlewi
diberi gelar Syahid, dan namanya berubah menjadi SahidAhmad Syahid.
Setelah Sayid Ahmad Syahid
meninggal, pasukan mujahidin pecah menjadi dua golongan. Satu golongan
menyatakan berhenti dari jihad dan mengadakan perjuangan melalui pendidikan,
dengan alasan keadaan pasukan tidak mungkun lagi melanjutkan jihad, segolongan
lagi meneruskan jihad dibawah pimpinan Maulavi Inayat Ali (w. 1852) dan
MaulaviWilayat Ali (w.1958) setelah keduanya meninggal perjuangan dilanjutkan
oleh Maulavi Abdullah (w.1902).
Kehadiran Inggris keindia tidak saja
merugikan orang Islam, tetapi juga merugikan orang Hindu. Orang Hindu yang
masuk menjadi tentara Inggris diperlakukan tidak adil dan diskriminatif, yang
meskipun mendapat pendidikan yang sama, orang Hindu tetap berada di bawah orang
Inggris dalam hal jabatan, ditambah lagi para pangeran dan tuan tanah Hindu
merasa terancam oleh keberadaan Inggris.
Oleh sebab itu pasukan Islam dan
pasukan Hindu bertugas di kerajaan Inggris memberontak terhadap kerajaan
Inggris di meerut pada 10 mei 1857 M, tetapi akhirnya mereka dapat dikalahkan.
Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama pemberontakan (Mutiny) Sipahi, atau
perang kemerdekaan pertama.
Peristiwa ini telah membawa dua
konsekuensi. Pertama, umat Islam menjadi lebih konsentrasi pada
pendidikan dengan mengembangkan Madrasah Deoband menjadi Universitas Islam
Darul Islam Deoband. Kedua,India yang dulu diperintah perusahaan dagang
India Timur (EIC) setelah peristiwa itu, India diperintahkanoleh The Royal
Britanian, Kerajaan Inggris Raya.
Universitas Darul Ulum Deoband
Setelah Sayid Ahmad Syahid meninggal
dunia pada 1831, seperti dikemukakan diatas pasukan Mujahidin terpecah menjadi
dua golongan, Pertama, menyatakan diri berhenti dari mujahidin, yang ke Dua,
tetap melanjutkan Jihad. Akan tetapi, setelah mereka mengalami kekalahan
pada peristiwa sipahi tahun 1857, merekapun bergabung membenahi perguruan
Deoband, sebagai lapangan perjuangan mereka. Universitas Darul ulum Deoband,
sebelumnya hanya madrasah kecil, yang didirikan oleh Muhammad Qasim Nanantawi
dan Muhammad Ishaq, seorang cucu Syekh Abdul aziz. Di bawah pimpinannya inilah
medrasah kecil berubah menjadi Universitas Islam terkenal di India.
Universitas ini membawa misi
pembaharuan Syekh Waliyullah dan perjuangan Sayid Amhad Syahid. Misi inilah
yang dijadikan pedoman oleh Universitas Deoband. Misi yang diutamakan adalah
pemurnian tauhid umat Islam dari paham yang salah yang di bawa oleh tarekat dan
keyakinan Animisme lama. Selain itu, pemurnian praktik keagamaan mereka dari
segala macam bid'ah.
2. Pembaharuan
kaum Modernis
Gerakan yang dilakukan oleh kaum
Modernis meskipun lamban dalam merespon kemunduran Mughal, mempunyai arti
penting dalam proses pembaharuan Islam di India.
Jika para ulama Reformis melakukan
pembaharuan dengan pemurnian Akidah terlebih dahulu, sedangkan kaum Modernis
ingin mengubah sikap mental umat Islam di India yang Statis dan Jumud.
Sayid Ahmad Khan (1718-1898), sang
lokomotif pembaharuan merupakan orang pertama yang menghendaki pembaharuan
sikap mental dari umat Islam di India. Untuk memulai pembaharuan dari Al-Quran
dan penafsiran kontekstualnya, tidak mau terbelenggu oleh otoritas hadist,
apalagi Fiqh. Semuanya diukur dengan rasional, akibatnya ia menolak semua hal
yang bertentangan dengan logika dan hukum alam. Pertama dia hanya mau mengambil
Al-Quran sebagai penentu dalam Islam, sedangkan yang lainnya adalah membantu
dan kurang begitu penting. Dengan itu dia menolak hadist yang berisi
perkembangan moralitas pada masa itu hingga timbul mazhab Fiqh. Dia mulai sama
sekali dari Al-Quran yang ditafsirkan dengan relevansinya atas masyarakat baru
pada zamanya. Dengan cara berfikir seperti itu ia secara otomatis menolak
otoritas lama (Taklid).
Dengan demikian Agama yang dipahami
oleh Sayid Ahmed Khan adalah pemahaman yang sebelumnya disesuaikan dengan
kemajuan, khususnya dengan kebudayaan Inggris pada abad ke-19 dengan ilmu,
moralitas liberal, humanism, dan rasionalisme ilmiahnya. Pemikiranya banyak di
publikasikan dalam majalah Tahzibul Akhlaq dan pandangan relijiusnya sebagian dapat
dilihat dalam bukunya Essasys on the Life Muhammed. Selain melaui
tulisan dalam menyebarkan ide pembaharuan ia mendirikan lembaga pendidikan Mohammaden
Anglo-Oriental College (MAOC), yang diubah menjadi Universitas Islam
Alighar, dalam upaya mengubah sikap mentakl umat Islam di India.
Syahid AmirA;li (1849-1929) adalah
seorang pembaharu yang menekankan pada kesesuaian Islam dengan kemajuan Modern.
Isu pembaharuan yang ia kembangkan bertujuan untuk membangkitkan umat Islam
diatas semangat kejayaan kejayaan umat Islam pada periode klasik. Ia mengajak
umat Islam untuk meninjau sejarah masa lalunya sebagai bukti bahwa islam tidak
bertentangan dengan kemjuan zaman dan tidak menyebabkan kemunduran.menurutnya,
Nabi Muhammad SAW, sangat menghargai akal sedangkan ulama sekarang (zamannya)
mengharamka akal, dan ilmu pengetahuan memiliki kedudukan tinggi dalam Islam.
Umat Islam pun seharusnya menganut paham mu'tazilah buakn Asy' Ariyah.
Dalam membuktikan pembaharuan yang
dikembangkanya, ia mengemukakan kronologi historis perkembangan, zaman khalifah
Rasyidah, sampai zaman Abbasiyah, sebagai masa keemasan umat Islam dalam ilmu
pengetahuan. Kemajuan ini menurut Amir Ali, disebabkan mereka menganut paham
Mu'tazilah, terutama elit pemerintahannya yang berfikir rasional, yang kemudian
merefleksikan pada kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan, yang berpihak pada
kemajuan umat. Akan tetapi, setelah Al-Mutawakkil, kemajuan ilmu penggetahuan
memundur seiring dengan munculnya teologi baru Asy'ariyah.
Akhirnya umat Islam mengalami
kemunduran yang sangat, karena ide-idenya yang banyak menonjolkan kejayaan
Islam, Akir Ali di cap sebagai orang Apologis, seorang yang memuja dan rindu
masa lalu. Amir ali menyimpulkan ide-idenya dengan menyatakan, "kalau kamu
sedang maju sssekarang, kami juga pernah maju pada masa lampau." Bukannya
yang amat terkenal dan telah melambung namanya adalah The Spirit Of Islam
dan Short history Of The Saracens.
Muhammad Iqbal adalah seorang filosofi dan penyair,
Syairnya menjadi hebat karena filsafatnya, filsafatnya menja dihebat karena
syairnya. Iqbal yang merupakan murid Thomas Arnold sangat berpengaruh dalam
menentukan arah perjuangan umat Islam India. Ide-idenya tentang pembaharuan dan
politik pengantar umat Islam India menjadi suatu bangsa yang lepas dari
baying-bayang India, yakni Pakistan. Meskipun ia seorang penyair dan filusuf,
pemikirannya mengenai kemajuan dan kemunduran umat Islam sangat berpengaruh
pada gerakan pembaharuan Islam.
Islam menurut Iqbal mengajarkan
dinamisme. Al-quran senantiasa mengajarkan pemakaian akal terhadap tanda-tanda
alam seperti matahari, bulan, pertukaran malam dan siang, dan sebagainya. Orang
yang tidak peduli untuk memerhatikan gejala ala mini kan buta terhadap masa
depan. konsepIslam mengenai ilmu adalah dinamis dan senantiasa berkembang.
Pengantian kemajuan bangsa dan kemundurannya dibuat oleh tuhan. Islam
mempertahankan konsep dinamisme dan mengakui adanya pergerakan dan perubahan
ialah Ijtihad. Ijtihad menurutnya mempunyai kedudukan penting dalam pembaharuan
Islam.
Paham dinamismenya inilah yang
membuat Iqbal dikenakal dan mendapat kedudukan penting dalam pembaharuan di
India. Dalam syair-syairnya iqbal mendorong umat Islam untuk bergerak dan tidak
tinggal diam. Inti sari hidup adalah bergerak sedangkan hokum hidup adalah
menciptakan. Iqbal menyerukan kepada umat Islam agar bangun dan menciptakan
dunia baru. Paham dinamismenya ia simpulkan dalam kata-kata sederhananya,
"Kafir yang aktif lebih baik dari pada Muslim yang suka tidur".